Halaman

Senin, 20 April 2015

Memproses Mimpi


Assalammualaikum dearest friends

Perkenalkan 



Istiqomah Gallery by Me. Adalah perwujudan impian aku untuk memiliki fashion line aku sendiri. Istiqomah gallery sendiri adalah kumpulan produk hasil karya aku, dan ibuku. Saat ini, Istiqomah Gallery hanya melayani penjualan secara privat via BBM Group dan Fan Page di Facebook dikarenakan waktu yang digunakan untuk pengembangan bisnis ini masih belum terfokus.

Istiqomah Gallery menjual banyak produk fashion casual hingga formal yang tidak hanya untuk para hijabers. Teman yang belum mengenakan hijab pun bisa membeli produk di Istiqomah Gallery.

Beberapa hijab square, pashmina, dan istant pun dijual di Istiqomah Gallery. Kedepannya, istiqomah gallery ingin lebih berfokus pada baju muslimah saja. Bagi teman yang penasaran dengan produk yang saya jual di Istiqomah Gallery bisa berkunjung di fan page Istiqomah Gallery. Happy Shopping sistah.


Wassalammualaikum ..

Rabu, 15 April 2015

Anak Ayah (part2)

kau tau dibalik sosoknya yang begitu besar dan sangar, dia menyimpan begitu banyak cinta, kasih sayang dan perhatian yang amat sangat besar kepada keluarga dan sesama.
dihari ayahku meninggal, banyak sekali sanak saudara dan kami (keluarga yang ditinggalkan) merasa begitu kehilangan sosoknya. ayahku tak pernah sekali pun pelit dalam urusan keuangan, dia pria yang jujur. sangat jujur. dia pejuang yang tangguh bagi keluarga, tak pernah sekali pun meninggalkan kami dalam keadaan yang sulit.
dia membelikanku motor 2 tahun yang lalu, memberikan uang kepadaku dan mengizinkan aku memilih motor apa pun yang aku mau, yang aku suka, dengan uang itu.
dan dia melengkapi peralatan jahit ibuku di rumah, mewujudkan mimpi ibuku untuk memiliki mesin dek agar lebih hemat waktu dan tenaga saat menjahit kaos.
dan begitulah, ayahku meninggalkan banyak hal manis dirumah, meninggalkan adikku di usianya yang baru saja 17 tanggal 23 februari kemarin. mengajarinya untuk jadi kepala keluarga baru yang dewasa dan tangguh mendampingi aku dan Ibu.
aku merindukannya, sosok yang tak akan pernah kutemui dimana pun. tanpa nya, tak ada aku yang seperti ini.



Anak Ayah

 
Ayahku meninggal tanggal 27 Maret 2015 kemaren, meninggalkan ibu, aku dan adik laki - laki ku di rumah. Rumahku sungguh terasa sepi tanpanya. Karena selama  hari - hari yang kami lalui dengannya, hanya Ayah yang selalu membuat suasana rumah menjadi ramai. Entah karena suara audio tv yang volumenya selalu lebih besar, entah karena suaranya yang juga besar, atau entah karena tangan dan kakinya yang secara tidak sengaja menjatuhkan barang - barang di lantai.
Ayahku telah sakit “stroke” sejak tahun 2005. Jadi  sudah 10tahunan Ayahku berjuang melawan penyakit ini. Mulai dari pengobatan dokter, hingga tradisional seperti tusuk jarum, terapi dengan alat kesehatan korea dan sebagainya.
Selama memiliki penyakit “Stroke” itu, ayahku tidak pernah sama - sekali mengalami kelumpuhan. Dia masih bisa berjalan dan bergerak bebas, hanya bagian Indra pengucapannya sajalah yang sulit. Jadi ayahku sulit berbicara dan mengalami sedikit gangguan pendengaran di telinga sebelah kiri.
Hingga hari ini, aku masih belum menyadari betapa penyakit “Stroke” itu sungguh berbahaya. Aku tak mengetahui sama - sekali bahwa Ayahku telah berjuang sebegitu kerasnya selama 10 tahun untuk melawan penyakitnya, rasa sakitnya, dan berjuang menemani kami (aku, ibu dan adik).
Selama bertahun - tahun, aku kira itu hanya “nama dari sebuah penyakit”, tanpa mengetahui seperti apa penyakitnya dan apa akibatnya. Karena setahuku, ayahku tidak pernah mengalami keluhan apa - pun, atau mungkin memang dia menahannya. Aku saja yang tak peka …
Sebagai satu - satunya anak perempuan yang belum menikah dan ditinggalkan oleh Ayah, aku merasakan kesedihan yang teramat dalam. Aku kehilangan sosoknya walau sebenarnya kami juga tak pernah sangat dekat. Tapi aku tau ayahku sangat memikirkan aku, hingga akhir hayatnya pun dia masih menyimpan banyak rencana manis untukku.



#part1