Halaman

Rabu, 15 Juni 2016

Passion ; Talking About Dreams

Assalam :) 

Selamat  hari ke 10 Ramadhan 1437H 

Let's talk about what make you confuse of the most, karna kabarnya bulan ramadhan adalah bulan yang baik untuk perenungan dari segala kegundahan, seperti yang terjadi pada Rasulullah Muhammad SAW pada saat usia beliau ke 37 tahun, di ceritakan pada saat itu beliau gundah dengan perilaku masyarakat nya yang jahiliyah dan rusak moralnya, di bulan ramadhan yang suci, beliau mencari petunjuk dengan pergi ke sebuah bukit dan memutuskan menyendiri, hingga habis bulan ramadhan tahun kedua beliau masih belum mendapatkan jawabannya, akhirnya pada ramadhan ketiga, beliau mendapatkan jawaban berupa Al - Qur'an Karim yang menjadi pedoman hidup bagi kita kaum muslim hingga hari ini, masyaAllah. 


Ngomongin tentang passion seringkali juga bikin gundah ya, sebenernya apa sih yang paling kita sukai? mimpi kita itu sebenernya apa ? 
Pertanyaan kaya gini sering muncul karena saking seringnya kita berubah - rubah jawaban tentang cita - cita saat kecil. 




Well, it is happen to me yang suka gonta - ganti  cita - cita karena selalu takjub dengan hal - hal yang baru aku tau. 

Hmm, sampai di titik ini, akhirnya aku bilang sama diriku sendiri "Aku nggak mau kaya gini terus, bekerja hanya karena uang tapi aku tidak nyaman."

Jadi, kesimpulanku ;  dari pada kerja cuman karena menurut orang itu adalah pekerjaan yang ideal dan menghasilkan banyak rupiah, lebih baik ikuti kata hati tentang pekerjaan impian. Kenapa? karena selain kita bisa bahagia saat menjalaninya, kita juga bisa maksimal saat melakukan pekerjaan tersebut. 

Kalau aku sendiri begini  kasusnya, aku suka baca, suka browsing about something, learn new skill, tapi diantara semuanya nggak ada yang benar - benar aku seriusin. 

Nah lho ? Jadi aku coba cari tahu apa sebenernya mau ku dan aku dapat kesimpulan seperti cerita di bawah ini :)

Remember ...  when I was teenager, I have a dream. I want to be a writer; I really, really want to be a writer.
Remembering again .... when I was senior high school, I took Multimedia as my skill because I want to be a journalist.. Taking pictures, writing an article, then share it, make someone else know about something happen in somewhere ... 


Remembering one last time ....  when I started college, I decided to choose English literature because I want to be able using English language well, when someday I reach my dream to be a journalist. Still confuse about my passion? I think i found it. 

Jadi sudah aku putuskan saudara - saudara, I want to be a writer ! Langkah awal untuk jadi writer beneran  aku mulai dari sini, jadi blogger, hihihi. Gpp kan? segala sesuatunya meskipun kecil kalau kita seriusin bisa jadi hal yang besar kok. Blogger juga pemula masihan.  Semangat terus mengejar impian kita. 

if you want to know what passion is yours, bisa liat test nya disini 

Semoga bermanfaat ya tulisanku hari ini, selamat mengejar impian, good luck !


Wassalam

Jumat, 03 Juni 2016

Bijaksana Menyikapi Masalah

Assalamu'alaikum

"Saya percaya, bahwa Allah maha mengetahui porsi masing - masing permasalahan yang kita hadapi. Jadi, sikap saya ya jalanin saja" - Me

Teman - teman, apa kabar? kalian pernah punya masalah nggak? Pastinya nggak mungkin enggak ya, masalah itu ibarat seni nya dalam hidup, kalau hidupnya nggak ada masalah ya kaya apa dong jadinya? pasti flat banget, datar. Trus teman, gimana cara kalian ngadepin masalah dari mulai masalah kecil sampai besar? 

Kalau aku sih, ...

Well, pada saat ayahku sakit keras dan harus di rawat di ICU selama 30 hari karena koma, sikap ku .. "jalanin aja". Itu sekitar 1 tahun yang lalu, aku umur 22 tahun. Kejadiannya mendadak sekali, bapak memang sudah sakit stroke sejak aku masih SMP, tapi beliau memang kuat, beliau bertahan sampai 12 tahun sampai akhirnya meninggal dunia. 

Aku tinggal ber-5 dengan Bapak, Ibu, adek, dan 1 sepupu. Saat bapak di rawat di ICU, ibu yang jaga beliau sendirian, dan aku tinggal dirumah untuk melayani adek, sepupu dan juga keperluan ibu di rs. Kegiatanku banyak, aku kerja, kuliah, dan saat itu seketika jadi ibu rumah tangga. Lelah banget, dan sedih banget karena demikian berat keadaannya. Tapi apa menangis menyelesaikan masalah dan membuat keadaan menjadi lebih baik?  



Sampai akhirnya beliau diangkat segala penyakitnya setelah 40 hari perjuangannya, beliau di panggil oleh yang maha kuasa 27 Maret 2015. Aku nggak nangis, aku lihat wajahnya he is happy, i know it, cause he is feel better. Banyak orang yang dirumah sibuk masak untuk persiapan ke makam, merangkai bunga, mereka nanya apa aku nggak sedih kok nggak nangis? aku bilang enggak. Ibu juga nggak nangis, demikian adekku. No one give tears at that day. Kami percaya bahwa kematian bukanlah jalan perpisahan, masih ada kehidupan selanjutnya yang kan mempertemukan kami, bukan begitu? 

Ada banyak masalah selain diatas, tapi masa sih kita setiap hari akan ditimpa masalah? Bagiku masalah hanyalah cara Allah menaikkan derajat kita, menaikkan kelas kita, menjadikan kita lebih kuat dan lebih baik. Tidak ada yang terjadi tanpa sesuatu yang dapat kita petik. 

Seberat apa pun masalahan yang kita hadapi, Allah maha tahu. Dia tahu porsi kita itu seberapa besar, jadi hadapi saja. Tidak akan ada yang sia - sia. Kembalikan semua pada Allah, dialah yang maha besar, maha mengetahui, maha mendengar, maha segalanya. 

Semoga Allah menjaga kalian, memberikan kelapangan dada yang besar, menjadikan teman - teman semakin dekat denganNya.


Selamat hari Jum'at

Wassalammu'alaikum

Kamis, 02 Juni 2016

Sopan Santun “Bermain” di Sosial Media

Assalam !

Hai dear, ngomongin sosmed yuk. 


Topik tentang social media itu kaya nggak aa habisnya ya, there so many social media lately, kalau dulu pas jaman aku masih SMK, punya facebook itu udah wah banget, dengannya kita bisa nemuin banyak temen yang lama menghilang, juga tentang berita yang biasanya kita cuman tahunya lewat TV doang. Kaya berita artis, berita politik, macem - macem lah. Sosmed juga mendekatkan kita sama kehidupan idola kita, karena mereka punya banyak akun sosmed yang bisa kita follow. 


Tapi bahasan kita nih, seputar sopan - santun  saat kita mainan sosmed.



Tau kan, semakin kesini mainan sosmed kok semakin, hmm "you know what i mean?"


Banyak muncul banyak berita yang tidak benar, ngawur bahkan, postingan yang tidak sopan, haters, dan berikut permasalahan sosialnya. 


Kalau udah kaya gtu enaknya diapain ya temen - temen?

Blok? I think it will never enough bloking that kind of user, oke boleh lah bloking that user kalau emang dia sudah keterlaluan, trus kalau ada lagi dan lagi dan lagi? should we leave our social media?

Pernah terfikir oleh ku *cie bahasanya*, tapi ya aku dong yang rugi, karena banyak juga kok hal - hal yang positif yang bisa diambil di sosmed. Misalkan saja, branding personality, trus info - info dari beberapa akun sosmed yang masih sehat dan sebagainya. Trus enaknya diapain dong? 


Coba ya kita sharing sedikit tentang sopan santun bermain sosmed, 



Apa – apa saja postingan yang harus di hindari di sosmed (versi aku)


  • Drama
  • Spaming
  • Keluh kesah
  • Pamer



Pasti semua ngerti kaya gimana - gimana aja contohnya poin - poin diatas.

Aku pribadi dalam "bermain" sosmed, punya prinsip ; kalau aku nggak mau atau nggak suka di sosmed ada banyak hal semacam diatas, berarti aku nggak boleh demikian. Memulai perubahan kan dari diri sendiri ya, talk to much in social media will never make you feel better. Emang mereka peduli beneran gtu sama masalahmu? nggak semua. 

Be the sunshine 


Lebih baik share hal - hal yang positif. Sebisa mungkin kita jadi manusia yang memiliki manfaat bagi orang lain, misal kita share sesuatu yang sudah pasti benar, kalau aku sendiri sih suka share ilmu di sosmed, walau sumbernya bukan dari aku. Misal ilmu memasak, hehehe.  Pokoknya hal - hal yang positif. Kalau toh bukan ilmu, cobalah share tentang, doa misalnya, quotes (but don't share to much quotes, it just show that you have problem). Cobalah share tentang berita motivasi, misal tentang seseorang yang sukses diet. Hehe, dan sebagainya dan seterusnya.

I do believe that life has so many choices. Tinggal kita aja mau pilih yang bagaimana? You can be dark cloud or sunshine. It is your choices teman - teman. Ayo kita cipatakan kehidupan sosmed yang lebih baik. 

Good Luck !

Wassalam 


Senin, 23 Mei 2016

Little Simple Thing

Assalam



Coba saja lihat gambar ini.

Gak sengaja nemu di timeline twitter, nyengir lihatnya. Mengingatkan aku sendiri pada satu rasa yang sering dilupakan, yaitu syukur. 











Mempelajari apa itu syukur 

Syukur, menurutku ia adalah sebentuk kekuatan atau kemampuan dari kita untuk menerima secara sadar apa yang terjadi dan ndimiliki. Membiasakannya merupakan suatu perjuangan, karena kita manusia biasa punya sifat asli tidak puas dengan segala sesuatu. 

Tertulis dalam firman Allah

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. 14:7)

Membiasakan bersyukur bisa menjadi obat bagi hati kita, seperti dalam firman di atas, ternyata kalau kita bersyukur nikmat kita malah di tambah sama Allah. 

Ada beberapa hal yang bikin kita sulit bersyukur

  1. Iri  - misal kalau kita lihat temen kita/ tetangga atau siapalah yang mendapat nikmat.
  2. Membandingkan diri sama yang lain : misal ketika teman kita habis beli gadget baru.
  3. Kebiasaan kita yang suka mengeluh : kalau mau ngeluh, coba lihat gambar diatas. :)
  4. Fokus pada urusan orang lain. Kenapa bisa begitu? karena ketika kita fokus pada urusan orang lain, fokus kita jadi teralihkan dari yang seharusnya membahagiakan diri sendiri malah sibuk dengan yang lain deh.
Jadi, gimana? ayo kita biasakan bersyukur, caranya :

  1. Bilang Alhamdulillah, kata ustad yang ngajar isti ngaji, "setiap kali selesai sholat, pas baca wirid Alhamdulillah, satu persatu dibiasakan di detail dengan nikmat apa saja yang kita syukuri". Misal, Alhamdulillah hari ini masih bisa bangun sholat subuh, alhamdulillah hari ini masih diberi menu sarapan tempe goreng yang enak, Alhamdulillah hari ini masih bisa dipakai motornya untuk berangkat kerja. Dan sebagainya dan seterusnya
  2. Berbagi, dengan kita memberi pada orang lain, insyaAllah jiwa kita akan dipenuhi dengan rasa bahagia, kenapa? karena dengan memberi kita akan merasa lebih mampu dari orang lain. Tapi ati - ati sombong ya! Ingat, niatin semua karena Allah semata.
  3. Ingat bahwa semua makhluk tidak diciptakan secara sempurna, selalu ada kekuranga dan kelebihan pada setiap masing - masing. 
  4. Menyadari bahwa semua yang terjadi pasti ada sebabnya, belajar dan belajar terus.
MasyaAllah ya, semoga kita bisa menjadi seseorang yang ahli syukur. Karena dengan demikian ia menjadi obat bagi hati kita sendiri dan penenang jiwa, dengan syukur pula ia menjadikan kita semakin  dekat dengan Allah.

PS : Sebenernya ini tulisan aku buat untuk aku sendiri yang masih belajar tentang syukur. Tulisan inI juga terinspirasi dari tulisan mbak Gda yang berjudul syukur *pantesan alurnya hampir sma* eaa. Lihat tulisan mbak Gda di sini

Semoga tulisan isti bermanfaat ya buat temen - temen yang baca. Terimakasih sudah berkunjung, jangan lupa komen ya ...

Wassalammu'alaikum 


Senin, 09 Mei 2016

Day 16 after wedding



Apa yang berubah setelah menikah?








Yang paling kelihatan dari mataku adalah perubahan di suamiku. Salah satunya masalah pekerjaan rumah. Semenjak kita tinggal bersama di satu atap, dia jadi semakin keras tanggung jawabnya sebagai seorang laki – laki. I do love him so much. Dia romantis bener, bangun pagi setelah sholat subuh dia selalu bersihkan rumah. Nyapu – ngepel. Aku? Beresin yang lain lah, masa tidur. Xixi. Lain waktu pas dia lihat aku nyuci baju, dia deketin aku dan bantun nyuci baju juga dia bilang, *oh begini ya? Ada lagi di lain waktu pas dia di rumah sama ibuku dia belajar setrika juga. Kadang kala pas kita keluar rumah dan ternyata hujan, dia nanya ke aku  "cucian kita gimana ya?" padahal ya, dahulu kala, dia bahkan tidak pernah mikirin itu. hihihi. Dia bilang dia ini pembelajaran untuk nanti kalau kami sudah bisa mandiri dan jadi bapak.  how sweet my husband 

Selasa, 03 Mei 2016

Rasa Udah Menikah



Assalammualaikum temen - temen, merapat lah kemari aku critain sesuatu. Ini ceritanya ... 

Alhamdulillah hirrobil'alamin, sejak tanggal 23 April kemaren akhirnya saya sudah sah jadi istri. Banyak kawan yang nanya apa nggak takut menikah? gimana rasanya jadi istri? apa perbedaan sebelum dan sesudah menikah?

hihihi, kepo ya mereka, emang sih diusia seperti aku yang masih 23 tahun, ada rasa siap dan nggak siap kalau mau naik tingkat semisal menikah. Tapi aku siap kok. Takut? enggak, kenali tujuan kita menikah, maka kita tidak akan takut. Belajar menyiapkan segala keperluan kita sendiri untuk pernikahan juga membuat kita jadi lebih siap. Jadi aku kasih jawaban ke mereka yang nanya ke aku apa aku takut, dengan jawaban nggak, karena aku sudah menyiapkannya, dan aku sudah meniatkan langkahku kesini. 

Then, gimana rasanya jadi istri? hmm, terhitung sampai hari ini tanggal 3 Mei 2016 rasanya jadi istri itu masih biasa aja, aku masih menjadi diriku sendiri yang butuh banyak belajar. Banyak yang ngasih nasihat aku semisal, kalau pagi harus nyiapin keperluan buat suami, atau dandan di depan suami. Selebihnya paling aku nemenin dia, mendengarkan nasihat dia, dan mulai belajar nurut sama dia,  suka nggak suka, *bukan suka duka* hidup bergandengan dengan orang lain itu, harus banyak ngalah *nasihat kakakku*, menekan ego kita dalam - dalam dan belajar bersabar. It isn't hard if we can enjoy it. Nggak usah terlalu dipikir, dijalani saja. *prinsipku*

Apa perbedaan sebelum dan sesudah menikah? *apa ya?* banyak bedanya, biasanya aku tidur lagi kalau habis sholat subuh, sekarang nggak lagi. hihihi *memang harus dibiasakan nggak tidur lagi*, dulu kalau mau makan yang disiapkan cuma untuk aku, sekarang nyiapin makan untuk berdua, dulu dikamar cuman sendirian, sekarang ada temannya. hehehe. Dulu kalau sholat suka sendirian, eh sekarang sudah ada imamnya. Barokallah.

Tapi lebih dari semua itu, aku merasa lebih baik dari sebelum aku menikah. Rasanya lega luar biasa, memang bener kalau ada yang bilang pernikahan adalah obat. Ia menenangkan, ia penyempurna ibadah. Aku sekarang merasa lebih save, alhamdulillah . Kenapa nggak dari dulu - dulu aja menikah? hehe, setiap orang akan menikah pada waktunya. Seperti semua akan indah pada waktunya. 

Tak ada hal yang perlu disesali, semua terjadi karena ada alasan di baliknya, fokus sama diri sendiri dengan terus mengupayakan yang terbaik pada setiap hal dan mengikhtiarkannya, pernikahan ini hanyalah sebuah awal dari perjalanan panjang yang akan ditempuh setelahnya. Semangat, semoga tulisan ini menjadi pengingat bagiku suatu hari nanti jika aku mulai khilaf, dan lupa niat. 

Terimakasih sudah membaca, jazakumullah, wassalammualaikum.

Senin, 02 Mei 2016

Legalize Of Love



Karena seperti yang kita pinta, cinta ini membutuhkan perlindungan. Ia adalah jiwa dari kita. Ia peka, dan Ia perasa, Ia tak mau di dua, Ia tak suka jika hanya diambang angan tanpa kepastian. Ia meminta kelegalan, pembuktian, dan ikatan.

Alhamdulillahirrobil'alamin , Malang 23 April 2016 pukul 09.00 WIB cinta kami terlegalkan, dalam ikatan yang halal. 

Brokallah, terimakasih untuk semua kerja keras ini, akhirnya kami sampai di titik ini, titik awal dari sebuah perjalanan baru kami. Terimakasih keluarga, ibuku, om, tante, mbak, mas, dan semuanya yang sudah bekerja sangat - sangat keras demi terwujudnya tasyakuran pernikahan kami. Semoga Allah membals setiap kebaikan mereka. 

Dan meskipun "Marriage is not easy, but with Allah's help, it can be the best time ever" - Bilal Philips

Semoga Allah melindungi kita semua. 








Rabu, 23 Maret 2016

Senin, 15 Februari 2016

Jalan - Jalan Bali

Salaam !


Sebagai anak Ibu yang baik dan solihah, aku belum bisa ngasih tiket liburan sekeluarga bersamanya 😓

Oleh karena itu, kemaren tanggal 12 Februari 2016 sampai tanggal 14 Februari 2016 dengan bangga aku katakan bahwa ibu sudah bisa liburan ke Bali. Yey. Without me of course . hhe

Agendanya bukan liburan sebenernya, tapi ngelayat *so sad*, kebetulan adek Ibu yang di bali baru saja meninggal karena sakit, akhirnya Ibu dan keluarga dari adik Ibu yang lain berta'ziah ke sana.



Ini Ibu dan tante lagi naek pesawat. wkwk. pertama kalinya buat Ibu naek pesawat, alhamdulillah udah punya pengalaman naek pesawat, semoga nanti bisa naek pesawat lagi barengan sama aku buat ke tanah suci. Aamin.
Difotoin keponakannya, lagi di klungkung, deket rumah paman yang barusan meninggal.






Dinner di pinggir pantai di temani tarian Bali. *katanya



Dian Pelangi

Assalammualaikum ..

Hello dearest Reader. 

Let's talk about fashion again. Bahas tentang fashion lagi yuks, fashion is my passion. 

Kali ini aku mau bahas tentang designer yang konon katanya wajahnya mirip aku telah berhasil merubah pandangan banyak orang tentang wanita berhijab, young, smart, talented, inspiratif, dan punya segudang prestasi dialah Ms. Dian Pelangi. 

Kenapa ya namanya kok pelangi? mungkin dia mau bikin hidupmu berwarna - warni *ehehe garings*. Tapi mungkin bener ya, koleksi dari desain yang dia bikin memang seringnya bertemakan banyak warna yang bright. Dari sekian banyak koleksinya, yang paling aku suka adalah semuanyaaa ! ootd mbak Dian Pelangi yang sering di share di ig itu juga termasuk dari fashion style favorite ku. 

Ya udah, ayo kita bahas style nya dia dari yang casual sampai formal. Yuk, cusss

  • Versi casual dari Dian Pelangi, warna yang dia pakai selalu bright. Biar suasana santai kamu jadi gak mendung kali ya, tetep cerah apa pun suasanan hati kamu.




  • Romantic style 


Katakanlah demikian, semi formal style dari Ms. Dian Pelangi, style yang satu ini lebih banyak menunjukkan sisi feminim dan manis nya mbak Dian. Semoga kamu yang liat nggak kesemutan.

  • Formal

Style yang ini keren banget, BOLD. Gaya busana Ms Dian Pelangi dengan tema formal nya seringkali nunjukin sisi strong nya dia, tegas, dia juga nunjukin identitas dia sebenernya, bahwa dia nggak bisa diremehin. ehehe. karya nya maksudnya.


Itu sedikit pembahasan sok tau dari aku, semoga bermanfaat ya dear. Wassalam


Rabu, 10 Februari 2016

Tentang Pertemanan


Assalammu'alaikum ..

Hi my sweetly readers, kali ini aku berbagi cerita tentang teman - teman di dunia nyataku, hhe .. yang kebetulan aku dapat rangkuman cerita dengan mereka dari sebuah video yang dipersembahkan oleh Facebook.com dalam rangka merayakan Friends day. 

Here is the video. Enjoy !






Selasa, 09 Februari 2016

Modest and Elegant Hijab Style

Assalammualaikum 

Hai semuanya apa kabr? lama banget nggak posting sesuatu yang aku banget *maksudnya ?* maksudnya sesuatu yang munculnya dari aku sendiri, karena beberapa post yang yang terakhir hasil copas ya dari blog orang lain *aku tetep kasih sumbernya kok*, tapi di postingan kali ini aku sedikit cerita tentang style hijab faforit aku, karena as you know sekarang model hijab udah macam - macam sekali dan kadang kita suka kemakan trend sama style orang lain sampai nggak ngerti lagi style kita sndiri sebetulnya kaya apa ya. 

Sebelum itu, aku mau kasih tau juga sama temen - temen sekalian yang mungkin lagi nyari referensi gaya berhijab kekinian, aku sendiri follow beberapa akun instagram artis hijabers dan juga fashion designer hijab untuk keperluan referensi aku, dan mereka diantara adalah Ria Miranda, Jenahara Nasution, Indah Nada Puspita, Zaskia Sungkar, Zaskia Adya Mecca, dan mbak Dian Pelangi. 

Nah, Masing - masing dari mereka punya gaya atau style berbeda - beda yang menunjukkan kepribadian mereka. Jadi, karena style itu adalah perwujudan dari kepribadian kita, akan lebih baik kalau kita tau apa yang kita mau dari pada kita kemakan trend dan akhirnya hilang sudah identitas klita. 

Sudah, saya terlalu banyak omong. Dibawah ini aku share beberapa style yang aku banget yaitu Modest and Elegant Hijab Style.  

  • Alasan suka sama style yang modest dan elegant adalah karena style semacam ini tuh long last, do you know what I mean? 

source : https://id.pinterest.com/pin/540361655271178112/
 Style hijab yang seperti ini nggak akan mati dimakan jaman, mau era apa pun kayanya dia bisa masuk aja. 

source : https://id.pinterest.com/pin/540361655270534745/
Dan juga, dia good looking dan nyaman digunakan. Nggak ribet. hehe
source : https://id.pinterest.com/pin/540361655270105172/

Style seperti ini juga, bisa diterima di mana saja, mau acara formal, informal juga boleh. 

source : Instagram.com/zaskiasungkar15

Seringkali, warna yang diaplikasikan adalah warna netral seperti white, grey, black, nude. Jadi dia lebih mudah di padu - padakan dengan accessories mu yang lainnya. 

source : Instagram.com/zaskiasungkar15



Designer yang aku tau suka pakai style ini adalah Zaskia Sungkar  dan Jenahara Nasution


Sekian, postingan aku hari ini, kalau mau ngobrol boleh komen di bawah ya. Aku masih orang baru di fashion, yang aku tau cuman luarnya aja, kalau aku salah kasih kritikan ya, jangan lupa sarannya juga. 

Anyway, thank you for read my post. Semoga bermanfaat, Wassalammu'alaikum warohmatullah.

Selasa, 02 Februari 2016

Bilqis

Note For Myself

‘This is Bilqis’
‘She doesn’t upload selfies to gain attention.’
She doesn’t need approval of other people because she is already a strong confident woman who only needs to please herself and Allah. The only thing that really matters.
‘Bilqiz knows she’s hot but hell is hotter.’
She knows she’s already beautiful because Allah made her. Allah never makes mistakes. He created us uniquely and beautifully she will never question why she has xyz etc. She can look in the mirror and she is happy with what she sees. She doesn’t need other people to tell her that - especially brothers because she already knows she is beautiful. She doesn’t need to make other girls jealous because they are not competition - they are our sisters, just like your own sisters. She fears Allah because the images on the Internet can be seen by anyone and used in the most disgusting way. Everything you do on the Internet will be questioned, just as if you had done this physically in real life.
‘She uses social media to make an impact, not to impress.’
She is using social media for the greater good and for the sake of Allah. She is using this to reach people who need help, to share what will benefit because she knows that there are so many souls in need of that help. She wants to help in a way that you wouldn’t need to post images of yourself to get that help because deep down maybe they are not happy with themselves. Because it all starts from within.
Be like Bilqis ! 
source : invite to islam

    Jumat, 22 Januari 2016

    32 Life Lesson

    1. Everyone has a fear. Even beautiful, talented, smart, and lucky people. We’re scared to start something new, to go out of our comfort zone, to take a risk, to do something that we never done before. We fear for our families, for our jobs, for our life, and for many other things as well. Fear will always exist. No matter how much experience, confidence, recognition, money or talent you have, you’ll be scared to a greater or lesser degree each time when you conquer a new height or do something new. But this is fine. This means you’re still alive. You have to keep going on. Go through and past your fear, and don’t try to get rid of it.
    2. Changes will keep happening. Stability is illusory. We’re constantly on the move. We keep changing — outwardly and inwardly, and these processes don’t stop even for a second. A sane person doesn’t have the chance to pose the question — to change or not to change? He or she can only answer a different one: ’’Do I have control over these changes that are taking place, and to what extent?’’
    3. ’’Quickly’’ means ’’slowly, but without interruption.’’ There’s no need to do something quickly, intensely, or forcefully. Just do it regularly. The most important thing is to keep the rhythm going. Do it little by little, but constantly. And after some time, if you look at it from the outside, it will look like you did it quickly and efficiently.
    4. Create more than you consume. Otherwise, you’ll be left with only a hopeless consumer lifestyle leading to no meaningful conclusion. ’’Everything is good, but there’s nothing good’’. A person must always create something, willingly and with love. This is a formula for good mental health. Curiously, this is the only way to enjoy the pleasure of consumption that won’t destroy the pleasure itself. You can consider this process as a spiritual version of having good metabolism.
    5. ’’Today’’ is what you did and thought yesterday, and ’’tomorrow’’ is what you do and think today. Repeat this phrase like a mantra for as long as you realize that no one else is responsible for the problems you come up against.
    6. There are no guarantees at all. This is a basic rule of the universe which you need to take into account when making all your decisions and preparing all your plans.
    7. The era of sacred knowledge is over. Now, it’s the era of informational hygiene. For several years already, knowledge hasn’t helped any of us achieve anything or attain a meaningful existence. The internet has devalued knowledge. The ability to concentrate on a given task without losing interest is now more important. And this skill is directly affected by the storm of information battering your mind at any given moment. The more verbal ’’garbage’’ is around, the weaker your concentration becomes. The more the thoughts of others circulate in your mind, the harder it is to hear your own voice. The online stream of information weakens your ability to discover yourself.
    8. Joy and pleasure are not the same thing. We never experience real joy while eating a chocolate cake, drinking a glass of wine or smoking a cigarette. We don’t experience joy while buying new shoes or perfume. Let’s call things by their proper names — in these cases, we just get pleasure. And that’s another story. By its nature this feeling is very short-lived, and it’s inextricably linked to further dissatisfaction, boredom, satiety, and the desire for a new portion of pleasure. Don’t be afraid to give up pleasures, be afraid not to experience real joy.
    9. Suffering exists. Buddha was right after all. Suffering exists. Everybody suffers. Both those who have nothing and those who have everything. Those who don’t suffer in the present will make the transition to a state of pain at a later date. Maybe because of the falling currency or because of a terrorist attack. Maybe because of finding out that someone doesn’t love him or her anymore. Or they’ll get upset because they don’t get a reply to a message they sent, or they don’t earn enough money, or for literally any other reason you can think of. Suffering exists. We will always find a reason to suffer. Just accept it, and do your best to ignore it.
    10. Not everyone can be happy. Can everyone be happy? Yes, sure! But only in theory. In practice, only those who have disciplined their minds can be consistently happy, calm, balanced, and benevolent. Only those whose minds are trained and capable of not worrying about everything around them. Only those who manage to retain a sense of joy not only in agreeable circumstances but also in unpleasant situations. Otherwise, there’s an endless stream of events which will evoke only pain, irritation, and anxiety. And some situations are more serious than others. A person who reacts emotionally to every little incident can never be happy inside.
    11. Joy means retaining a balance in your mind. If somebody had told me this five years ago, I would never have believed it. When you dream all day and night of finding your one true love, creating a family, a well-paid job, an opportunity to work for yourself, to travelk, you think that you know what joy is. At least, what your own joy is. Of course, you can’t always be satisfied with everything. Sometimes you suffer. And this is fine. The most important thing is that you know what to strive for. Looking at your dreams, you realize where your sense of enduring joy comes from. Joy is a state of complete peace of mind, which is achieved by overcoming the blind, automatic reactions of the mind to events. Practising a form of deep meditation is perhaps the only healthy way to discover and attain this state true maturity.
    12. Know the importance of fruit and its physical effects. Fruit is not acidic, it’s alkaline. To divert into science for a second, all kinds of ripe fruit and vegetables have an alkaline reaction, helping to neutralise excess acid in your body. Things like meat, sugar, fat and dairy products have the opposite effect. Not many people know this — try googling it!
    13. ’’My body itself knows what is better for it’’ is one of the most insidious mind traps. An alcoholic’s body wants to drink; a smoker’s body dreams of a cigarette; our bodies are always hungry for chocolate and fries. How can the body know what is better? Our minds live by automatic responses that don’t let us make necessary changes; our bodies obey our habits and our chaotic impulses.
    14. Food affects not only your body but also your mind. In the same way that alcohol significantly changes your consciousness, blunting it, certain kinds of food can have a similar effect, but it’s less pronounced and more unconscious. Food can slow down and refocus your thinking process. Moreover, it can weaken your control, your power of awareness, and your clarity of perception. A slightly ’’blurred’’ state of mind becomes a norm for you, so you forget what lightness and clarity actually mean. The most ’’clean’’ kinds of food are fresh fruit, vegetables, cereals, and that which is cooked with a minimum amount of oil, spices, and salt.
    15. You need money only in order not to think about money. Money doesn’t solve the central question of humanity. It don’t make people happy. But the opportunity not to think about money, at least in everyday life, significantly releases energy for something else.
    16. We have more similarities than differences. The value of personal uniqueness is greatly exaggerated. All the answers and solutions have already existed for a long time. In focusing on your own uniqueness, you don’t have the chance to push away your ego and perceive reality with all its real answers.
    17. The best way to stop an addiction is not to have access to the thing your addicted to, at all. It’s impossible to drink one glass of wine if you’re an alcoholic. If you’re trying to quit smoking, you can’t still have a smoke from time to time. You’ll be constantly in a state of mental torture. You’ll go up and down. You’ll always have disruptions. This rule is immutable for all kinds of addiction.
    18. You will never be fully prepared for change. We are never fully prepared for twists of fate or changes. There is always a strong ’’but...’’ and the temptation to postpone changes until a more favorable time. There is no point waiting for complete internal harmony. You just need to make a decision, relying on the thought that ’’it’s high time’’ to get things done.
    19. Life is a book where the first chapters weren’t written by you. Sometimes even the subsequent chapters aren’t either. We’re composed of beliefs and we make up models of the world around us. And this world isn’t just abstract. It’s a concrete office, a house, a street — the places where we spend our life. It’s our friends, colleagues, parents, and the salespeople whom we meet every evening. It’s a news feed on social networks and so-called Facebook friends. We automatically absorb the opinions, positions, and viewpoints of other people. We imbibe them along with the air, regardless of whether we agree with them or not. And when we don’t agree, it’s also a moment of automatic denial. In childhood, this process was completely out of our control. The essence of your personality was forged by other people, and parental input (if it was ever there) wasn’t dominant in this. What and who you consider yourself to be and what you should be afraid to lose, according to some psychologists, is just a mosaic of your environment. There is nothing to lose. Isn’t that great news? At least in that case, you can redraw everything however you like.
    20. A result is a bunch of attempts at something. It’s not a single well-aimed shot. And it’s certainly not just good fortune.
    21. What helped you at one stage may one day prevent you from going on to the next stage. Sometimes it’s important to give up that which has helped you in the past. Here’s an example: rules for small businesses don’t work for huge corporations. It’s impossible to grow without giving up some of the rules, even if they helped you to grow up yesterday. This also applies to your personality, a person’s values, and their plans.
    22. Outside of your comfort zone, there is a discomfort zone. And there’s no flowers and chocolates there. But you have to go there anyway if you want to achieve something.
    23. There is no life without a purpose. The only question is whether you create these purposes yourself or leave it to your instincts to decide them for you.
    24. Laziness doesn’t exist. There are unloved activities, there’s such a thing as a lack of energy and a lack of wide vision and ability to be excited about new perspectives. But there is no such thing as laziness.
    25. You can’t find yourself; you can only create yourself. There is nothing and nobody to look for. You’re always here, in the here and now. Your path is what you have under your feet right now, nothing more — it’s not anywhere else. You can only distinguish between the right path and the wrong one by using your awareness. You pave small, but definite goals. If these goals are determined by others, or if they chaotically grow as a result of duty, it’s not your path. It’s just a bunch of separate episodes of your life.
    26. You don’t need alcohol. At all.
    27. Your unrealized potential will hurt you one day. It’s useless to hide this fact and instead stick inside your comfort zone. As they say, you are responsible for the talent that has been entrusted to you.
    28. Banks should pay you, but not vice versa. This is the only possible way to be financially healthy. Never, never, never buy anything that you haven’t earned enough to pay for. Never. Especially if you want something big. We pay banks not only our money but also our energy. As a result, you don’t have the energy to take that risk and make adventurous plans. Breaking out from such a situation once that decision is taken is hardly going to be possible.
    29. You need to learn how to work under pressure, and how to relax. Every movement requires exertion. If you make this move reluctantly and out of necessity, you’ll spend twice as much energy. In this case, you spend some energy on the physical and mental effort, and the mental stress saps the rest of your energy. That’s why you need to learn how to deal with stress when it appears and how to love it. If you сan put yourself under strain voluntarily, considering it only something positive, you’ll expend much less energy. The second part of success is the ability to relax, to accept things as they are, to let go of your expectations. You can’t move on if you only know how to be stressed, but don’t know how to relax.
    30. ’’Yes’’ and ’’no’’ are two answers that you need to learn as soon as possible. Learn how to say ’’yes’’ to situations and people in spite of the absence of guarantees, internal readiness, and changing circumstances. Learn how to say ’’no’’ first of all to yourself: to your weaknesses, your fears, and your selfishness. And only much later, learn how to say ’’no’’ to others.
    31. There’s a difference between great things and good things. The latter you forget about, the former you don’t. A truly creative person is different from someone who simply does his job well. Creators put their tasks above themselves, dissolving their egos in the process. They work consciously and with love, not because of a sense of duty or a lack of choice. A marketer can be a true musician while a proper musician can be just a mediocre craftsman for their entire life.
    32. Every sign that you meet on your way through life can be interpreted in at least three different ways. 1. Maybe this is a real sign! 2. Perhaps there are no signs at all. 3. Maybe this is a test. Maybe fate just attempted to knock you out of your stride by testing the sincerity of your intentions and your decisions.
    Author: Olesya Novikova

    source : http://re-self.ru/32-vyvoda-k-32-godam.html