Halaman

Selasa, 03 Mei 2016

Rasa Udah Menikah



Assalammualaikum temen - temen, merapat lah kemari aku critain sesuatu. Ini ceritanya ... 

Alhamdulillah hirrobil'alamin, sejak tanggal 23 April kemaren akhirnya saya sudah sah jadi istri. Banyak kawan yang nanya apa nggak takut menikah? gimana rasanya jadi istri? apa perbedaan sebelum dan sesudah menikah?

hihihi, kepo ya mereka, emang sih diusia seperti aku yang masih 23 tahun, ada rasa siap dan nggak siap kalau mau naik tingkat semisal menikah. Tapi aku siap kok. Takut? enggak, kenali tujuan kita menikah, maka kita tidak akan takut. Belajar menyiapkan segala keperluan kita sendiri untuk pernikahan juga membuat kita jadi lebih siap. Jadi aku kasih jawaban ke mereka yang nanya ke aku apa aku takut, dengan jawaban nggak, karena aku sudah menyiapkannya, dan aku sudah meniatkan langkahku kesini. 

Then, gimana rasanya jadi istri? hmm, terhitung sampai hari ini tanggal 3 Mei 2016 rasanya jadi istri itu masih biasa aja, aku masih menjadi diriku sendiri yang butuh banyak belajar. Banyak yang ngasih nasihat aku semisal, kalau pagi harus nyiapin keperluan buat suami, atau dandan di depan suami. Selebihnya paling aku nemenin dia, mendengarkan nasihat dia, dan mulai belajar nurut sama dia,  suka nggak suka, *bukan suka duka* hidup bergandengan dengan orang lain itu, harus banyak ngalah *nasihat kakakku*, menekan ego kita dalam - dalam dan belajar bersabar. It isn't hard if we can enjoy it. Nggak usah terlalu dipikir, dijalani saja. *prinsipku*

Apa perbedaan sebelum dan sesudah menikah? *apa ya?* banyak bedanya, biasanya aku tidur lagi kalau habis sholat subuh, sekarang nggak lagi. hihihi *memang harus dibiasakan nggak tidur lagi*, dulu kalau mau makan yang disiapkan cuma untuk aku, sekarang nyiapin makan untuk berdua, dulu dikamar cuman sendirian, sekarang ada temannya. hehehe. Dulu kalau sholat suka sendirian, eh sekarang sudah ada imamnya. Barokallah.

Tapi lebih dari semua itu, aku merasa lebih baik dari sebelum aku menikah. Rasanya lega luar biasa, memang bener kalau ada yang bilang pernikahan adalah obat. Ia menenangkan, ia penyempurna ibadah. Aku sekarang merasa lebih save, alhamdulillah . Kenapa nggak dari dulu - dulu aja menikah? hehe, setiap orang akan menikah pada waktunya. Seperti semua akan indah pada waktunya. 

Tak ada hal yang perlu disesali, semua terjadi karena ada alasan di baliknya, fokus sama diri sendiri dengan terus mengupayakan yang terbaik pada setiap hal dan mengikhtiarkannya, pernikahan ini hanyalah sebuah awal dari perjalanan panjang yang akan ditempuh setelahnya. Semangat, semoga tulisan ini menjadi pengingat bagiku suatu hari nanti jika aku mulai khilaf, dan lupa niat. 

Terimakasih sudah membaca, jazakumullah, wassalammualaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar